DHCP Client dan IP Route Mana yang Harus Dipakai?. Ketika baru belajar konfigurasi MikroTik RouterBoard, kita sering menemukan dua metode untuk menghubungkan router ke internet: DHCP Client dan IP Route.
Tapi, apa sebenarnya perbedaan keduanya? Kenapa di beberapa tutorial ada yang pakai DHCP Client, sementara yang lain pakai IP Route secara manual? Nah, kita akan bahas tuntas di sini biar gak bingung lagi!
Apa Itu DHCP Client?
DHCP Client adalah fitur yang memungkinkan router mendapatkan alamat IP dan informasi jaringan secara otomatis dari ISP tanpa perlu setting manual.
Singkatnya, DHCP Client itu seperti “mesin otomatis” yang mengambil IP, Gateway, DNS, dan konfigurasi lainnya langsung dari ISP.
Fungsi utama DHCP Client:
✅ Menghubungkan router ke jaringan ISP tanpa ribet
✅ Mendapatkan IP, DNS, dan Gateway secara otomatis
✅ Cocok untuk pemula atau pengguna yang ingin cara praktis
Contoh Kasus:
Kamu berlangganan internet dari ISP A, tapi ISP tidak memberikan IP statis dan hanya menyediakan IP secara otomatis. Dalam kasus ini, router harus dikonfigurasi sebagai DHCP Client agar bisa mendapatkan IP langsung dari ISP.
Cara Konfigurasi DHCP Client di MikroTik:
1️⃣ Masuk ke WinBox → IP → DHCP Client
2️⃣ Klik + (Tambah DHCP Client Baru)
3️⃣ Pilih Interface yang terhubung ke ISP (biasanya Ether1)
4️⃣ Centang Use Peer DNS dan Use Peer NTP supaya otomatis mendapatkan DNS & NTP
5️⃣ Pastikan Add Default Route = yes (agar trafik internet diarahkan ke ISP)
6️⃣ Klik Apply → OK
Setelah langkah ini, router sudah bisa terhubung ke internet tanpa setting manual. Gampang, kan?
Apa Itu IP Route?
IP Route (routing) adalah metode untuk mengatur lalu lintas jaringan berdasarkan tabel rute. Beda dengan DHCP Client yang otomatis, IP Route harus dikonfigurasi secara manual.
Fungsi utama IP Route:
✅ Menentukan jalur komunikasi antar jaringan
✅ Memberikan kontrol penuh terhadap jalur trafik
✅ Cocok untuk pengguna yang butuh konfigurasi lanjutan
Contoh Kasus:
ISP A memberikan IP statis dengan informasi berikut:
- IP: 192.168.1.2/24
- Gateway: 192.168.1.1
Dalam hal ini, kita perlu mengatur IP Route secara manual supaya router bisa mengenali jalur ke internet.
🛠 Cara Konfigurasi IP Route di MikroTik:
1️⃣ Masuk ke WinBox → IP → Address
2️⃣ Tambahkan IP Address untuk Ether1 (contoh: 192.168.1.2/24)
3️⃣ Masuk ke IP → Route
4️⃣ Klik + (Tambah Route Baru)
5️⃣ Pada dst-address, isi 0.0.0.0/0 (default route)
6️⃣ Pada Gateway, masukkan 192.168.1.1
7️⃣ Klik Apply → OK
Jika berhasil, status akan muncul sebagai “Active – Static”, menandakan koneksi ke ISP sudah berjalan dengan baik.
📌 Tambahan: Jangan lupa setting NAT masquerade di IP → Firewall → NAT, agar semua perangkat di jaringan bisa mengakses internet.
Perbedaan DHCP Client vs IP Route
Biar makin jelas, kita lihat perbandingan antara DHCP Client dan IP Route:
Aspek | DHCP Client | IP Route (Static Route) |
Fungsi | Mendapatkan alamat IP otomatis dari ISP | Menentukan jalur trafik jaringan secara manual |
Konfigurasi | Otomatis, cukup aktifkan DHCP Client | Harus setting IP & Gateway secara manual |
Tujuan | Menghubungkan router ke internet tanpa ribet | Mengatur jalur trafik antar jaringan |
Kegunaan | Cocok untuk pemula & jaringan sederhana | Cocok untuk jaringan kompleks dengan banyak jalur |
Kesimpulan: Pilih yang Mana?
✅ Gunakan DHCP Client jika:
✔️ Ingin cara cepat dan otomatis
✔️ ISP tidak memberikan IP statis
✔️ Tidak perlu konfigurasi routing yang kompleks
✅ Gunakan IP Route jika:
✔️ ISP memberikan IP statis
✔️ Butuh kontrol lebih pada trafik jaringan
✔️ Mau mengatur lebih dari satu jalur internet (multi-WAN)
Sekarang, kamu sudah tahu perbedaan antara DHCP Client dan IP Route di MikroTik RouterBoard. Jadi, gak bakal bingung lagi saat setting router! Belajar Tanpa Tekanan, Gagal Tanpa Rasa Takut