Gagal Pinter Setting Mikrotik Ini Dia Lima Kesalahan Umum

Mikrotik routerboard merupakan salah satu perangkat jaringan yang berfungsi sebagai pengelola koneksi jaringan internet. Routerboard ini dikembangkan oleh perusahaan MikroTech yang berada di Latvia. Di Indonesia sendiri mikrotik banyak di gunakan di perusahaan, sekolah, warnet ataupun perumahan.

Namun tahukah kalian banyak penggunanya baik yang pemula atupun yang sudah cukup berpengalaman sering melakukan kesalahan dalam konfigurasi sehingga dapat menyebabkan berbagai gangguan dari segi keamanan, jaringan bahkan fungsi.

Berikut ini lima kesalahan dan cara mengatasinya yang sering terjadi saat konfigurasi mikrotik.

Tidak mengamankan Mikrotik dari Akses Publik.

    Bagi pemula mungkin wajar melewatkan proses ini, namun bagaimana yang berpengalaman setting. Tidak menutup kemungkinan karena lupa sehingga tidak mengamankan mikrotik dari akses public.

    Banyak pengguna yang membiarkan port default terbuka khususnya port 8291 untuk Winbox dan port 22 untuk SSH. Hal tersebut bisa menjadi celah keamanan bagi orang lain yang tidak bertanggung jawab mengakses router.

    Cara Mengatasi :

    • Ganti port default untuk winbox, ssh maupun telnet
    • Gunakan Firewall untuk memblokir akses manajemen dari luar jaringan
    • Nonaktifkan layanan yang tidak begitu penting dan digunakan seperti FTP, Telnet dll
    • Pasang Login username dan password yang tidak mudah ditebak, hindari penggunaan “admin” sebagai username maupun password.

    Salah mengkonfigurasi NAT/Firewall

    NAT (Network Address Translation) merupakan penyebab perangkat jaringan tidak dapat mengakses internet. Kesalahan pengaturan ini bahkan bisa menyebabkan rentannya mikrotik untuk mendapatkan serangan karen firewall NAT tidak terkonfigurasi dengan benar.

    Cara Mengatasi :

    • Pastikan NAT Masquarade sudah diaktifkan di interface yang mengarah ke Internet
    • Periksa Rules Firewall untuk memastikan tidak ada rules yang sengaja memblokir lalu lintas yang diperlukan, terutama di tab Firewall Rules.
    • Hindari pembuatan firewall yang tidak perlu tanpa memahami dampaknya pada jaringan.

    Tidak Mengatur DNS dengan Benar

    Seringkali kita lupa untuk memberikan DNS. Hal ini bukan hanya menyebabkan gangguan pada jaringan bahkan dapat membuat kita tidak dapat mengakses suatu website.

    Cara Mengatasi :

    • Untuk akses internet, gunakanlah DNS yang sudah terpercaya dan banyak digunakan secara umum seperti Google DNS atau Cloudflare DNS.
    • Aktifkan Allow Remote Requests di menu DNS, sehingga router dapat menjadi DNS Resolver untuk klien pada jaringannya.
    • Apabila menggunakan DNS tertentu, pastikan tidak ada DNS Hijacking.

    Tidak membatasi Bandwith klien dengan Queue

    Di Indonesia, penggunaan mikrotik justru memiliki tujuan awal yaitu membagi bandwith bagi masing-masing klien jaringan sehingga tidak terjadi tarik-menarik yang menyebabkan koneksi jaringan menjadi lambat.

    Kesalahan pengaturan queue juga dapat mengganggu lalu lintas jaringan.

    Cara Mengatasi :

    • Gunakan Simple Queue bagi pengguna pemula. Queue Tree apabila anda sudah cukup mahir dengan mikrotik.
    • Terapkan burst limit jika ingin memberikan kecepatan khusus dalam waktu tertentu kepada klien
    • Jika menggunakan Hotspot, Rate Limit di user profile adalah cara untuk membatasi bandwith secara otomatis.

    Lupa melakukan Backup Konfigurasi.

    Hal yang simple dan sepele yang kadang terlupakan. Membackup adalah kegiatan paling akhir saat selesai konfigurasi, sehingga apabila terjadi kerusakan, kesalahan atau mau mengganti router yang rusak, tidak perlu menset ulang seluruhnya dari awal.

    Cara Mengatasi :

    • Lakukan backup secara rutin, terutama saat selesai mengkinfigurasi mikrotik. Lakukan dengan masuk ke menu System -> Backup, lalu simpan di tempat yang aman
    • Jika menggunakan banyak router, pertimbangkan untuk membackup menggunakan Mikrotik Cloud Backup atau menyimpannya di server lokal.
    Kesimpulan

    Menggunakan mikrotik memang memberikan kita keleluasaan untuk mengatur jaringan. Namun dengan konfigurasi yang salah dan kurang tepat seperti penggunaan NAT Firewall yang salah konfigurasi justru dapat membuat jaringan menjadi lamban atau bahkan tidak berfungsi dengan baik.

    Semoga aertikel dapat bermanfaat, “Cerdas Tanpa Tekanan, Gagal Tanpa Rasa Takut

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *