MikroTik adalah perangkat jaringan yang banyak digunakan di berbagai tempat, mulai dari perusahaan, sekolah, warnet, hingga rumah pribadi. Tapi meskipun sudah banyak yang menggunakannya, nggak sedikit juga yang masih sering melakukan kesalahan dalam konfigurasi. Akibatnya? Jaringan bisa lemot, nggak aman, atau bahkan nggak jalan sama sekali!
Biar nggak salah langkah, yuk cek 5 kesalahan umum yang sering terjadi saat setting MikroTik dan cara menghindarinya!
1. Nggak Mengamankan MikroTik dari Akses Publik
Kesalahan klasik yang sering banget terjadi! Banyak pengguna, termasuk yang sudah cukup berpengalaman, masih membiarkan port default terbuka, seperti port 8291 (Winbox) dan port 22 (SSH). Ini jadi celah empuk buat hacker!
Solusi:
- Ganti port default Winbox, SSH, dan Telnet ke angka yang lebih unik.
- Aktifkan firewall untuk memblokir akses dari luar jaringan.
- Matikan layanan yang nggak diperlukan, seperti FTP atau Telnet.
- Gunakan username dan password yang kuat. Jangan pakai “admin” sebagai username!
2. Salah Konfigurasi NAT/Firewall
NAT (Network Address Translation) yang salah bisa bikin jaringan nggak bisa akses internet atau malah jadi rawan diserang. Ini sering terjadi karena konfigurasi firewall yang kurang tepat.
Solusi:
- Pastikan NAT Masquerade sudah aktif di interface yang mengarah ke internet.
- Cek aturan firewall supaya nggak ada rule yang memblokir lalu lintas yang dibutuhkan.
- Jangan asal bikin rule firewall tanpa tahu dampaknya!
3. Setting DNS yang Keliru
DNS yang salah bisa bikin jaringan nggak stabil, bahkan gagal membuka website. Banyak pengguna yang lupa memasukkan DNS atau salah pilih DNS yang nggak terpercaya.
Solusi:
- Pakai DNS yang terpercaya seperti Google DNS (8.8.8.8, 8.8.4.4) atau Cloudflare DNS (1.1.1.1).
- Aktifkan Allow Remote Requests di menu DNS supaya router bisa jadi resolver DNS.
- Pastikan nggak ada DNS hijacking yang bikin internet nggak stabil.
4. Nggak Mengatur Bandwidth dengan Queue
MikroTik sering digunakan untuk membagi bandwidth antar pengguna. Tapi kalau nggak diatur dengan baik, jaringan jadi kacau, ada yang kebagian banyak, ada yang cuma dapat sisa-sisa.
Solusi:
- Untuk pemula, pakai Simple Queue. Kalau sudah mahir, bisa coba Queue Tree.
- Gunakan burst limit kalau mau kasih kecepatan ekstra dalam waktu tertentu.
- Kalau pakai hotspot, atur Rate Limit di user profile buat membatasi bandwidth otomatis.
5. Lupa Backup Konfigurasi
Kesalahan paling sepele tapi bisa bikin pusing tujuh keliling kalau terjadi masalah. Banyak yang lupa backup konfigurasi setelah setting MikroTik, jadi kalau ada error atau router rusak, harus setting ulang dari nol.
Solusi:
- Selalu backup setelah selesai konfigurasi melalui System -> Backup, lalu simpan di tempat aman.
- Kalau pakai banyak router, pertimbangkan MikroTik Cloud Backup atau simpan di server lokal.
Kesimpulan
Setting MikroTik itu gampang-gampang susah. Kalau salah konfigurasi, bisa bikin jaringan nggak jalan atau malah jadi celah keamanan. Dengan menghindari 5 kesalahan di atas, kamu bisa punya jaringan yang lebih aman, cepat, dan stabil.
Semoga bermanfaat! Jangan takut gagal, karena “Cerdas Tanpa Tekanan, Gagal Tanpa Rasa Takut!”